semenjak hari itu
aku terduduk tiap pagi
di depan dermaga
angin darat bertiup sedikit
lalu nyiur pun melambai
aku ingat saat itu
saat kau singkirkan rambut-rambut halus
agar tak menutupi wajahku
ya kau yang tertidur diam terlelap dan terbangun
lalu saat itu mata indah itu menatap
seakan mata yang berbicara
isyarakatkan kau akan pergi
selamanya
namun
bolehkah aku
memelukmu sekali lagi?
aku terduduk tiap pagi
di depan dermaga
angin darat bertiup sedikit
lalu nyiur pun melambai
aku ingat saat itu
saat kau singkirkan rambut-rambut halus
agar tak menutupi wajahku
ya kau yang tertidur diam terlelap dan terbangun
lalu saat itu mata indah itu menatap
seakan mata yang berbicara
isyarakatkan kau akan pergi
selamanya
namun
bolehkah aku
memelukmu sekali lagi?
Comments
Post a Comment